Minggu, 16 Februari 2014

Pengcab PSSI se Indonesia Harus Memiliki Bank Pesepakbola



Percut Seituan (berita terbaru)- Staf Khusus Menko Kesra RI Ir Leo Nababan mendukung perkembangan sepakbola tanah air yang belakangan ini mulai menunjukkan beberapa prestasi. Meski prestasi itu lambat tapi harus ada target yang terukur agar Indonesia bisa mencapai juara Asia Tenggara,  juara Asia sampai akhirnya bisa menembus piala dunia.

Tapi prestasi itu tidak diraih dengan mudah, perlu perjuangan yang keras dan didukung kepengurusan PSSI yang solid mulai dari PSSI Pusat sampai Pengda dan Pengcab PSSI se Indonesia. Tim Talent Scouting harus mampu melihat talenta-talenta terbaik untuk merekrut bibit pesepakbola masa depan agar didapat  pemain yang tangguh dan handal.

"Bibit pesepakbola bisa direkrut dari Sekolah Sepak Bola (SSB), tapi tim talent scouting harus mampu menjangkau talenta di luar SSB. Bakat alam bisa dilihat dari tim-tim sekolah, tim anak kampong, itu banyak terdapat di desa-desa di pelosok tanah air," ucap Leo Nababan saat memberi bantuan bola kaki kepada warga Percut Sei Tuan ketika kunjungan kerja di kawasan Bagan Percut, Minggu (9/2/2014).

Politisi P Golkar yang kini mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar datang di restoran Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bagan Percut didampingi tim pemenangannya seperti Drs Bob Manurung, Anton Sihite, JS Simatupang dll. Di situ dia membagi-bagikan bola kaki kepada pemuda dari berbagai desa untuk bisa mengembangkan sepakbola di desa masing-masing.

Menurut Leo, para tokoh-tokoh masyarakat di berbagai Kecamatan harus ikut mendukung sepakbola nasional dengan membuat berbagai even sepakbola di kecamatan masing-masing. "Tidak harus pertandingan yang besar, boleh pertandingan futsal atau kiyam (kaki ayam) yang tidak mengelua rkan biaya yang besar tapi meriah," ucap Korwil P Golkar Sumut ini.

Dari berbagai even-even kecil, mereka akan tampil di even antar kecamatan yang digelar Pengcab PSSI Kabupaten/Kota setempat. Dari even itu akan nampak bakat-bakat potensial yang  bisa direkrut untuk mempersiapkan tim yang berjenjang berdasarkan usia. Pembinaan tidak boleh hanya mengandalkan PSSI pusat, tapi daerah harus memiliki tim di pemusatan latihan.

"Jika ada tim talent scouting, masing-masing Kabupaten/Kota sudah memiliki "Bank" pesepakbola sehingga PSSI Pusat klub-klub yang berlaga di Liga Indonesia tidak harus merekrut pemain asing lagi karena anak-bangsa sudah hebat-hebat. PSSI juga tidak perlu bersusah payah mengupayakan orang asing untuk dinaturalisasikan karena anak-anak Indonesia akan jauh lebih hebat dari pemain asing, itu kalau kita serius melakukan pembinaan," tegasnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar