Sabtu, 13 Februari 2016



Ir Leo Nababan Komisaris PT Sugih Energy Tbk


















(Direktur) DR. Chia Hsin Wu, (Direktur) Pedro Flames Omarrementeria, (Direktur) Ferdinand Terdy, (Direktur) Fachmi Zarkasi, SH, (Presiden Direktur) Ir. Riyanto Soewarno, (Direktur) Ir. Indra Wijaya, (Wakil Presiden Direktur) Wally Abdulah Saleh, (Komisaris Independen) Leo Nababan pada saat Public Expose SUGI Kamis (21/1).


Jakarta - Politisi Partai Golkar Ir Leo Nababan, dipercaya sebagai Komisaris Independen PT Sugih Energy Tbk, perseroan yang bergerak di bidang energy  cukup besar di Indonesia.

Pengangkatan, mantan anggota MPR RI tahun 1997 s/d 1999 tersebut diumumkan secara resmi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB) perusahaan, hari Kamis ( 21/1) di Jakarta, bersamaan dengan pengumuman perubahan susunan Direksi dan Komisaris lainnya.

Eros Djarot tetap sebagai Presiden Komisaris ( Preskom), sedangkan Ir. Riyanto Soewarno dipercaya sebagai  Direktur Utama ( Dirut)  Wally Saleh sebagai Wakil Dirut dan  Indra Wijaya sebagai Direktur.

Perubahan susunan Direksi dan Komisaris Perseroan, dimaksudkan untuk memperkuat posisi Perseroan sebagai salah satu emiten yang bergerak di bidang energy di Indonesia dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengembangkan rencana bisnisnya sekaligus meningkatkan nilai saham di tengah kondisi pasar yang menantang saat ini.

Dirut Riyanto Soewarno menyatakan, setelah Nopember 2015, Dana Pensiun (Dapen)  masuk sebagai salah satu pemegang saham terbesar dengan menyiapkan dana US $ 200 juta lebih, perusahaan investasi global Kohlberg Kravis Roberts & Co juga berminat masuk, dengan mengambil saham sekitar 20 %. Sebelumnya,  keluarga konglomerat Willyam Suryajaya ( almarhum), pemilik Astra dan Summa, juga ikut sebagai pemegang saham dalam perusahaan ini.

Komisaris Leo Nababan menyatakan,  dengan masuknya Dapen Pertamina, keluarga konglomerat Willya Suryajaya dan perusahaan investasi global, PT Sugih Energy Tbk diyakini  akan mampu mengemban missi bisnisnya, dalam mengembangkan dan memajukan energy di Indonesia.

Leo percaya, sinergi dengan kedua partner, akan memberikan banyak nilai tambah bagi perseroan di masa depan.

Pada bisnis hulu, prioritas perseroan adalah membawa Blok Lemang ke tahapan produksi sesuai dengan POD yang telah disetujui Kementerian Energy Sumber Daya dan Mineral ( ESDM) dengan target produksi di atas 5.000 barel per hari pada akhir tahun 2016.

Di Blok Selat Panjang, perseroan berusaha mempercepat program pengembangan gas dengan target penjualan gas lebih dari 10 MMSCFD pada akhir tahun.

Sedangkan di sisi pedagangan, Perseroan akan fokus untuk terus membangun bisnis perdagangan minyak dengan meningkatkan volume perdagangan.
Ke depan, perseroan akan melakukan efisiensi biaya agar perusahaan dapat melalui masa yang penuh tantangan di industri perminyakan.

“ Kita berharap, ke depan perusahaan akan terus meningkatkan pertumbuhan kinerja perusahaan” tukas  Leo Nababan.